Air yang menutupi mata manusia terdiri   dari tiga lapisan. Lapisan terdalam adalah lapisan lendir bernama ocular   mucus. Gel mucus ini menyelimuti permukaan epitel mata untuk  melindungi  mata terhadap cendera fisik maupun enzimatis, sama seperti  lendir lain  di organ tubuh lainnya di tubuh kita. Penyusun utama lendir  ini adalah  glikoprotein lendir, protein tipe plasma dan non-plasma,  lemak, dan  mungkin glikosaminoglikan. Glikoprotein lendir (mucin)  menyumbang besar  pada sifat fisikokimia lendir. Telah ada sekitar 15  protein dalam  sekresi lendir pada organ tubuh lainnya telah ditemukan,  yang umumnya  adalah albumin, IgA, IgG, laktoferin, dan lisozim, yang  juga berperan  penting pada fungsi protektif lendir tersebut.

Lapisan   kedua adalah lapisan berair dan lapisan terluar adalah lapisan lemak   yang disebut meibum. Sekresi berminyak meibum dibuat oleh kelenjar   meibomian, sekelompok sel kecil berbentuk anggur yang berbaris di   pinggir kelopak mata atas dan bawah kita, tepat di balik bulu mata.
Produksi   berlebih air di mata menghasilkan air mata. Peristiwa yang sadar kita   sebut menangis, sementara keluarnya air mata secara tidak sadar dapat   bertanda penyakit tertentu.
Air Mata Darah
Air mata darah adalah fenomena lumrah dari sudut   pandang medis. Ia disebabkan oleh blepharitis kronis yaitu pendarah di   kelopak mata. Darah yang keluar dari kelopak mata bercampur dengan air   mata yang bening sehingga menjadi air mata darah. Efek air mata darah   dapat lebih dramatis jika penderita blepharitis kronis juga menderita   keratoconjunctivitis sicca yaitu mata kering. Penderita   keratoconjunctivitis sicca memiliki air mata yang begitu cepat menguap   karena rendahnya kandungan protein tertentu di ocular mucus. Jika   seperti ini, air mata dapat digantikan darah yang keluar akibat   blepharitis kronis.
Air Mata Batu dan Kerikil
Protein   yang ada di air mata sangat heterogen, setidaknya ada 60 komponen   protein. Kami tidak tahu apakah ada komponen yang bisa mengeras dan   menjadi mirip batu atau kerikil ketika keluar dari mata. Terlebih lagi,   mata dapat mengeluarkan cairan berlebih ketika terkena zat keras, yang   kita sebut kelilipan. Mungkin reaksi antara lapisan meibum atau mucus   dengan zat keras ini membuat efek mirip batu atau kerikil, mirip seperti   apa yang anda temukan ketika menggali hidung anda (upil).
Air Mata Susu
Karena   ada 60 komponen protein di air mata, kemungkinan ada komponen protein   yang mirip susu dan mengakibatkan air mata berwarna putih mirip susu.   Sebagai contoh, penderita catarrhal conjunctivis memproduksi serum   albumin dan transferrin berlebih di air matanya. Kedua protein ini   berwarna mirip susu.
Air Mata Kristal
Adanya   kristal di air mata bukanlah hal baru. Hal ini telah dipelajari   setidaknya pada tahun 1981. Air mata manusia memiliki dua tipe protein,   yaitu tipe protein biasa dan tipe protein Charcot-Leyden yang berbentuk   kristal. Orang yang mengeluarkan air mata yang mengandung kristal   disebabkan oleh penyakit vernal keratoconjunctivitis. Dalam penderita   penyakit ini, protein kristal terbentuk secara berlebih dibandingkan   penderita penyakit lainnya atau manusia sehat. Semakin banyaknya protein   kristal, semakin parah penyakitnya.
Air Mata Serangga
Serangga adalah objek luar. Ia lebih mirip kelilipan. Pernyataan kalau mata mengeluarkan serangga kemungkinan besar adalah hoax.
Kesimpulan
Fenomena unik pada air mata manusia telah lama dikaji lewat bidang Opthalmologi. Ia bukanlah misteri ilmiah.
Referensi 
Berta,   A., A Polyacrylamide-Gel Electrophoretic Study of Human Tear Proteins.   Graefe’s Archive for Clinical and Experimental Opthalmology,   219(2):95-99
Chao, C-C W., Burola,   S.M., Zaidman, G., Brown, S.I., (1987), Immunological Study of Proteins   and Mucosubstance in Saline Soluble Human Ocular Mucus. Investigative   Ophthalmology and Vision Science 28:546-
554.
Gachon,   A.M., Verelle, P., Betail, G., Dastugue, B.,(1979), Immunological and   Electrophoretic Studies of Human Tear Proteins. Experimental Eye   Research, 29(5): 539-553
Udell, I.J.,   Gleich, G.J., Allansmith, M.R., Ackerman, S.J., Abelson, M.B., (1981),   Eosinophil Granule Major Basic Protein and Charcot-Leyden Crystal   Protein in Human Tears. American Journal of Ophthalmology, 92(6):824-8.
Referensi lanjut
Clamp JR and Creeth JM: Some non-mucin components of mucus and their possible biological roles. In Mucus and Mucosa, Ciba Foundation Symposium 109. London, Pitman, 1984, pp. 121-136
Creeth JM: Constituents of mucus and their separation. Br Med Bull 34:17, 1978.
Holly FJ and Lemp MA: Tear physiology and dry eyes. Surv Ophthalmol 22:69, 1977.
Masuda H and Varma RS: Glycosaminoglycans and proteoglycans of the digestive system. In Glycosaminoglycans   and Proteoglycans in Physiological and Pathological Processes of Body   Systems, Varma RS and Varma R, editors. New York, Karger, 1982, pp.   115-134.
Wright P and Mackie IA: Mucus in the healthy and diseased eye. Trans Ophthal Soc UK 97:107, 1977.

0 Comment:
Posting Komentar