Tugas di udara adalah tugas yang  penuh dengan resiko.  Berbagai upaya dilakukan untuk meminimalisir  kecelakaan dan jatuhnya korban jiwa.  Teknologi pesawat tanpa awak  adalah salah satu terobosan untuk mengurangi jatuhnya korban nyawa  manusia dalam tugas-tugas di udara.  Teknologi pesawat tanpa awak  seperti apa yang kini telah berkembang?  Jika anda ingin tahu  jawabannya, simaklah penjelasan-penjelasan berikut ini.
RQ-8A Fire Scout: Helikopter tanpa awak ini diadopsi dari jenis helikopter ringan Schweizer Model 330SP. RQ-8A Fire Scout digunakan oleh U.S. Navy dalam misi pengintaian. Helikopter ini dapat beroperasi selama empat jam lebih dengan jarak 120 mil dari pusat kendali. Fire Scout dilengkapi dengan sistem navigasi berbasis GPS dan mampu beroperasi secara otonom. Karena mampu beroperasi secara otonom, pusat kendali dapat mengendalikan tiga helikopter tak berawak ini secara simultan. Sea Scout, kembangan dari helikopter tak berawak ini, bahkan mampu mengangkut rudal udara-darat (air-to-surface missiles) untuk misi pengeboman.
RQ-2B Pioneer:  Pesawat tanpa awak ini adalah hasil kolaborasi antara AAI Amerika dan  Israel Aircraft Industries.  Pesawat ini telah dipergunakan oleh U.S.  Marine Corps, U.S. Navy dan U.S. Army sejak 1986. Pioneer bertugas  melakukan pengintaian, pengawasan, pencarian target, dan  mendukung  penembakan angkatan laut baik pada siang hari maupun malam hari.   Pesawat ini dapat diluncurkan dari kapal dengan bantuan dorongan roket  atau diluncurkan dari darat dengan bantuan ketapel. Dengan panjang badan  14 kaki dan rentang sayap 17 kaki, Pioneer dapat terbang hingga  ketinggian 15,000 kaki selama lima jam.  Pioneer dapat mengangkut beban  hingga 37 Kg dan dapat dilengkapi dengan sensor optic atau infrared dan  alat pendeteksi ranjau.
Boeing Scan Eagle :  Pesawat  berbobot 20 Kg ini dapat terbang selama 15 jam dengan ketinggian lebih  dari 16,000 kaki dan kecepatan 60 mil per jam. Pesawat ini dapat  diluncurkan baik dari darat maupun dari kapal laut. Scan Eagle adalah  pesawat tanpa awak yang tidak dapat dideteksi oleh radar, selin itu  suaranya pun hampir tidak terdengar.  Scan Eagle terbang dengan dipandu  sistem GPS dan dilengkapi dengan kamera dan sensor infra-red.
Northrop Grumman Global Hawk:   Global Hawk adalah pesawat tanpa awak yang terbesar dan tercanggih di  dunia saat ini.  RQ-4 Global Hawk adalah pesawat tanpa awak pertama yang  mem[eroleh sertifikasi dari FAA (badan penerbangan Amerika) untuk  terbang dan mendarat di bandara sipil secara otomatis.  Karena  keunggulannya ini, Global Hawak diharapkan dapat menjadi perintis  pesawat penumpang dengan pilot otomatis dimasa mendatang.   Pada saat  pengujian,  Global Hawk mampu terbang dari Amerika Serikat menuju  Australia pulang pergi dengan membawa sejulah alat pengintai. Untuk  keperluan militer, pesawat ini dapat dipergunakan untuk melakukan  pengintaian, pengawasan dan survey intelejen pada daerah yang luas dan  dalam jangka waktu yang lama.
General Atomics MQ-9 Reaper:  Reaper adalah pesawat multi fungsi tanpa awak yang dikembangkan untuk  menjadi mesin penghancur.  Dalam operasi militer Amerika di Afghanistan  dan Irak,  MQ-9 dilengkapi dengan rudal AGM-114 Hellfire dan  dipergunakan untuk memburu dan menghancurkan target.  Pesawat ini dapat  mengangkut beban hingga lima ton, berkecapatan 230 mil per jam pada  ketinggian 50,000 kaki dan dapat terbang sejauh 3,682 mil.  Pesawat ini  dilengkapi dengan IR targeting sensor, laser rangefinder dan synthetic  aperture radar. MQ-9  dapat dibongkar pasang dan diangkut ke berbagai  lokasi dengan mudah.
AeroVironment Raven dan Raven B:  RQ-11A Raven, yang dibuat pada tahun 2002-2003, adalah versi kecil dari  1999-vintage AeroVironment Pointer, yang dilengkapi dengan GPS  navigation system, dan peralatan control. Badan pesawat ini terbuat dari  Kevlar dan berbobot, dua Kilogram.  Pesawat tanpa awak ini memiliki  radius operasi lebih dari 6 mil dan dapat terbang selama 80 menit pada  kecepatan 60 mil per jam. Raven B dilengkapi dengan berbagai jenis  sensor dan laser target designator.
Bombardier CL-327:  Karena bentuknya yang unik, pesawat tanpa awak ini sering disebut  sebagai kacang terbang. Bombardier CL-327 VTOL adalah pesawat pengawas  tanpa awak yang dimotori mesin Williams International WTS-125 turboshaft  engine berdaya 100 tenaga kuda. Dengan bobot maksimum 300 Kg saat  takeoff, CL-327 dapat difungsikan sebagai  alat relay komunikasi,  menginspeksi keadaan lingkungan dan melakukan patroli di daerah  perbatasan.  Pesawat ini telah banyak membantu aparat dalam upaya  pemberantasan narkotika dan dalam operasi-operasi pengintaian militer.    Pesawat ini dapat mengudara selama lime jam dan dilengkapi dengan  berbagai sensor, datalink systems dan sistem navigasi baik berupa GPS  maupun inertial navigation systems.
Yamaha RMAX:  Pesawat ini adalah pesawat terbang tanpa awak yang paling banyak  dipergunakan di dunia untuk keperluan non militer. Helikopter mini  Yamaha RMAX, dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan misalnya untuk  menyemprotkan pestisida dan pupuk, dan melakukan survey untuk keperluan  penelitian.  Helikopter ini mempergunakan mesin YAMAHA dua langkah dan  dapat terbang hingga ketinggian 500 kaki.
Lockheed Martin Desert Hawk:   Desert Hawk mulai diproduksi pada tahun 2002, untuk memenuhi kebutuhan  militer Amerika dalam misi-misi pengawasan di Irak. Desert Hawk  digerakkan dengan mesin listrik dan dilengkapi dengan GPS.   Pesawat ini  dapat terbang hingga ketinggian 1000 kaki dan beroperasi secara otonom  dengan panduan GPS.  Pesawat tanpa awak ini dapat terbang dengan  kecepatan  57 mil per jam dalam radius tujuh mil.
General Atomics MQ-1 Predator: Predator  yang mampu terbang dengan kecepatan 135 mil per  jam ini adalah pesawat  pengintai tanpa awak yang dilengkapi dengan persenjataan tempur.  Predator mampu terbang hingga ketinggian 25,000 kaki dan menempuh jarak  450 mil.  Predator dilengkapi dengan dua rudal  AGM-114 Hellfire  berpemandu laser. Pesawat ini merupakan pesawat terbang tanpa awak  pertama yang dapat menghancurkan terget-terget di darat.  Predator  pertama kali dipergunakan dalam operasi militer Amerika di Afghanistan.

RQ-8A Fire Scout: Helikopter tanpa awak ini diadopsi dari jenis helikopter ringan Schweizer Model 330SP. RQ-8A Fire Scout digunakan oleh U.S. Navy dalam misi pengintaian. Helikopter ini dapat beroperasi selama empat jam lebih dengan jarak 120 mil dari pusat kendali. Fire Scout dilengkapi dengan sistem navigasi berbasis GPS dan mampu beroperasi secara otonom. Karena mampu beroperasi secara otonom, pusat kendali dapat mengendalikan tiga helikopter tak berawak ini secara simultan. Sea Scout, kembangan dari helikopter tak berawak ini, bahkan mampu mengangkut rudal udara-darat (air-to-surface missiles) untuk misi pengeboman.
RQ-2B Pioneer:  Pesawat tanpa awak ini adalah hasil kolaborasi antara AAI Amerika dan  Israel Aircraft Industries.  Pesawat ini telah dipergunakan oleh U.S.  Marine Corps, U.S. Navy dan U.S. Army sejak 1986. Pioneer bertugas  melakukan pengintaian, pengawasan, pencarian target, dan  mendukung  penembakan angkatan laut baik pada siang hari maupun malam hari.   Pesawat ini dapat diluncurkan dari kapal dengan bantuan dorongan roket  atau diluncurkan dari darat dengan bantuan ketapel. Dengan panjang badan  14 kaki dan rentang sayap 17 kaki, Pioneer dapat terbang hingga  ketinggian 15,000 kaki selama lima jam.  Pioneer dapat mengangkut beban  hingga 37 Kg dan dapat dilengkapi dengan sensor optic atau infrared dan  alat pendeteksi ranjau.
Boeing Scan Eagle :  Pesawat  berbobot 20 Kg ini dapat terbang selama 15 jam dengan ketinggian lebih  dari 16,000 kaki dan kecepatan 60 mil per jam. Pesawat ini dapat  diluncurkan baik dari darat maupun dari kapal laut. Scan Eagle adalah  pesawat tanpa awak yang tidak dapat dideteksi oleh radar, selin itu  suaranya pun hampir tidak terdengar.  Scan Eagle terbang dengan dipandu  sistem GPS dan dilengkapi dengan kamera dan sensor infra-red.
Northrop Grumman Global Hawk:   Global Hawk adalah pesawat tanpa awak yang terbesar dan tercanggih di  dunia saat ini.  RQ-4 Global Hawk adalah pesawat tanpa awak pertama yang  mem[eroleh sertifikasi dari FAA (badan penerbangan Amerika) untuk  terbang dan mendarat di bandara sipil secara otomatis.  Karena  keunggulannya ini, Global Hawak diharapkan dapat menjadi perintis  pesawat penumpang dengan pilot otomatis dimasa mendatang.   Pada saat  pengujian,  Global Hawk mampu terbang dari Amerika Serikat menuju  Australia pulang pergi dengan membawa sejulah alat pengintai. Untuk  keperluan militer, pesawat ini dapat dipergunakan untuk melakukan  pengintaian, pengawasan dan survey intelejen pada daerah yang luas dan  dalam jangka waktu yang lama.
General Atomics MQ-9 Reaper:  Reaper adalah pesawat multi fungsi tanpa awak yang dikembangkan untuk  menjadi mesin penghancur.  Dalam operasi militer Amerika di Afghanistan  dan Irak,  MQ-9 dilengkapi dengan rudal AGM-114 Hellfire dan  dipergunakan untuk memburu dan menghancurkan target.  Pesawat ini dapat  mengangkut beban hingga lima ton, berkecapatan 230 mil per jam pada  ketinggian 50,000 kaki dan dapat terbang sejauh 3,682 mil.  Pesawat ini  dilengkapi dengan IR targeting sensor, laser rangefinder dan synthetic  aperture radar. MQ-9  dapat dibongkar pasang dan diangkut ke berbagai  lokasi dengan mudah.
AeroVironment Raven dan Raven B:  RQ-11A Raven, yang dibuat pada tahun 2002-2003, adalah versi kecil dari  1999-vintage AeroVironment Pointer, yang dilengkapi dengan GPS  navigation system, dan peralatan control. Badan pesawat ini terbuat dari  Kevlar dan berbobot, dua Kilogram.  Pesawat tanpa awak ini memiliki  radius operasi lebih dari 6 mil dan dapat terbang selama 80 menit pada  kecepatan 60 mil per jam. Raven B dilengkapi dengan berbagai jenis  sensor dan laser target designator.
Bombardier CL-327:  Karena bentuknya yang unik, pesawat tanpa awak ini sering disebut  sebagai kacang terbang. Bombardier CL-327 VTOL adalah pesawat pengawas  tanpa awak yang dimotori mesin Williams International WTS-125 turboshaft  engine berdaya 100 tenaga kuda. Dengan bobot maksimum 300 Kg saat  takeoff, CL-327 dapat difungsikan sebagai  alat relay komunikasi,  menginspeksi keadaan lingkungan dan melakukan patroli di daerah  perbatasan.  Pesawat ini telah banyak membantu aparat dalam upaya  pemberantasan narkotika dan dalam operasi-operasi pengintaian militer.    Pesawat ini dapat mengudara selama lime jam dan dilengkapi dengan  berbagai sensor, datalink systems dan sistem navigasi baik berupa GPS  maupun inertial navigation systems.
Yamaha RMAX:  Pesawat ini adalah pesawat terbang tanpa awak yang paling banyak  dipergunakan di dunia untuk keperluan non militer. Helikopter mini  Yamaha RMAX, dapat dipergunakan untuk berbagai keperluan misalnya untuk  menyemprotkan pestisida dan pupuk, dan melakukan survey untuk keperluan  penelitian.  Helikopter ini mempergunakan mesin YAMAHA dua langkah dan  dapat terbang hingga ketinggian 500 kaki.
Lockheed Martin Desert Hawk:   Desert Hawk mulai diproduksi pada tahun 2002, untuk memenuhi kebutuhan  militer Amerika dalam misi-misi pengawasan di Irak. Desert Hawk  digerakkan dengan mesin listrik dan dilengkapi dengan GPS.   Pesawat ini  dapat terbang hingga ketinggian 1000 kaki dan beroperasi secara otonom  dengan panduan GPS.  Pesawat tanpa awak ini dapat terbang dengan  kecepatan  57 mil per jam dalam radius tujuh mil.
General Atomics MQ-1 Predator: Predator  yang mampu terbang dengan kecepatan 135 mil per  jam ini adalah pesawat  pengintai tanpa awak yang dilengkapi dengan persenjataan tempur.  Predator mampu terbang hingga ketinggian 25,000 kaki dan menempuh jarak  450 mil.  Predator dilengkapi dengan dua rudal  AGM-114 Hellfire  berpemandu laser. Pesawat ini merupakan pesawat terbang tanpa awak  pertama yang dapat menghancurkan terget-terget di darat.  Predator  pertama kali dipergunakan dalam operasi militer Amerika di Afghanistan.

0 Comment:
Posting Komentar